Selamat datang Kosoredjoers! Terima kasih karena sudah mampir di blog-nya Trah Kosoredjo. Kritik, saran, masukan, dan komentar dari Kosoredjoers sangat kami butuh kan. Ciaoo!
RSS

Rabu, 28 Januari 2009

Selayang Pandang Trah Kosoredjo

Ketika generasi ke-4 dari Trah KOSOREDJO, yang merupakan wayah putra-putri atau wayah mantu eyang PAULUS PADMOREDJO, sering mengadakan pertemuan yang biasa disebut cucu PADMOREDJAN, dimana banyak tersebar dan berdomisili di Jakarta, Semarang, dan Surabaya. Awalnya ketika generasi tersebut mulai sering kumpul-kumpul, maka terlintas dalam benak mendambakan adanya satu bentuk perkumpulan para wayah PADMOREDJO. Setelah dipelajari ternyata masih ada saudara sepupu orang tua kita yang ketika masih kecil sempat bergaul. Oleh karenanya timbul ide untuk membentuk wadah perkumpulan yang lebih besar lagi, yaitu himpunan Trah Eyang KOSOREDJO yang kini menjadi PAGUYUBAN TRAH KOSOREDJAN.

Beberapa pertemuan yang masih dalam ingatan kita antara lain ketika pernikahan Mas TONY dan mBak YAYUK di Yogyakarta yang kemudian diteruskan Natalan ke Bantul 27 Desember 1982 di kediaman Bpk/Ibu SOELMARSO DARMANTO

Pertemuan di Wisma Sinar Kasih Cipanas pada medio 1983, yang sempat dihadiri saudara dari jauh yang sudah 35 tahun tidak ketemu yaitu Ibu ENNY KOESBIJATI bersama Ibu LINDA (sepupunya dari Trah REKSOSOEWITAN) dari Manila yang ketika itu sedang berlibur ke Indonesia. Bahkan perwakilan dari Bantul ada yang hadir Ibu Yanti, dan juga dari Bandung Bpk Bambang (Ibu Yanti ada pengalaman unik sehinggahampir saja kembali ke Bantul ketika menerima informasi keliru tentang pertemuan ini). Ketika itu Bpk. GONANG BAROTO masih sugeng, masih banyak ide-idenya untuk paguyuban kita

Tidak ketinggalan ketika pertemuan di Jl. Dr Sumardi Salatiga tahun 1991, saudara-saudara masih lengkap (Oom Tom, mBak Tatik, mBak Har, Dik Gatut).

Pada tahun 1992 ketika rekreasi di Wisma Telkom Anyer, MAS ANTONIUS yang membawakan renungan ketika masih sugeng.

Dan ketika Reuni Bandungan Ambarawa tahun 1993 (juga masih lengkap) yang dihadiri pula saudara sepupu yang tinggal di negeri Paman Sam, Bpk. SOEKO PRASETYO, sehingga ketika itu 3 anak “nakal” (The Three Musketeers – Njoto, Pras, dan Anto) boleh bernostalgia di depan hadirin, menceritakan pengalaman mereka berpetualang di masa remajanya. Ada yang tanya, kok dik Gatut tidak diajak? Ooo, dia masih kecil jadi belum boleh bergabung, nanti kalau diajak dimarahi Bulik Jo…, katanya sih. Pada Reuni di Bandungan ini lahirlah kata plesetan KOSOREDJO diotak-atik mejadi JO REKOSO –yang artinya “Jangan hidup susah”- yang disampaikan oleh Mas PRAS. Rupanya Mas PRAS mengajak kita-kita untuk hidup yang nyaman jangan cari yang rekoso-rekoso. Maka lama kelamaan menjadi nama baku dan Paguyuban ini menjadi bernama PAGUYUBAN JO REKOSO. Pada pertemuan ini sempat dikunjungi keluarga besar ADIPRANATAN dari pihak Bpk. SOETOPO di Surabaya yang kebetulan juga mengadakan reuni di Jawa Tengah dating serombongan, merupakan sukacita tersendiri.

Dua tahun berikutnya Reuni yang paling unik dan berkesan ketika diadakan di BLEDUG, SIDOMULYO, BOYOLALI pada tahun 1997, di kediaman keluarga besar MOELJOREDJAN dari pihak Bpk. SARWO WIDODO. Yang mengesankan selain makan sianf lesehan di kolam ikan, puncak acaranya di dalem pendopo yang luas yang dapat menampung cucu, buyut, canggah Eyang KOSOREDJO sebanyak tak terhitung. Renungan dibawakan oleh Oom Tom. Makan makanan khas pedesaan, suasana hening, sambutan masyarakat dan jemaat GKJ Bledug setempat dengan sajian koor, panembromo dengan tabuhan tradisionilnya, tidur di geladak dilapisi kasur empuk, udara sejuk membawa kelelapan tidur yang nyaman, semuanya memberikan kesan yang hebat (kapan lagi reuni disana yah…?)

Ada lagi reuni yang mendebarkan yaitu pada tahun 1999 di TEMANGGUNG. Mengapa? Yah, isu Y2K, yang diperkirakan akan melumpuhkan seluruh kegiatan yang menggunakan sarana komputer saat pergantian tahun 1999 ke 2000. Namun apa yang terjadi, isu tinggal isu, Reuni JO REKOSO jalan terus. Banyak saudara kita yang terkait dengan kegiatan yang diisukan itu tidak bias hadir. Tetapi justru ada saudara yang dari Manila ROMER MERINO generasi ke-5, putra Ibu ENNY KOESBIJATI ikut hadir, yang sebelumnya juga diramalkan akan mendapat kesulitan kembali ke Manila ketika tahun sudah berganti dengan angka 2 di depan. Nyatanya kok okey-okey saja. Dengan berbahasa Indonesia patah-patah, ia mengucapkan Selamat Natal dan Tahun Baru, disambut ketawa dari hadirin. Selesai pertemuan masih sempat mengadakan kunjungan kasih kepada mBok Mah, pembantu setia yang bergilir dari keluarga ke keluarga, namun masih di lingkungan keluarga besar Kosoredjo. Ketika itu ia sudah lanjut usia sehingga harus tinggal di Panti Wreda Ungaran. Rata-rata cucu Padmoredjan sudah pernah diemong, didulang, dimandiin, bahkan dicebokin oleh mBok Mah. Perilaku khas adalah bahwa ia suka ndleming, ngrasani bekas pacarnya dulu, tapi mBok Mah sangat rajin, disuruh apa saja mau. Ternyata sesudah reuni di Temanggung ini pengurus dapat menyajikan sebiah bulletin bernama “Buletin JO REKOSO” yang dapat menampung aspirasi-aspirasi dan merupakan sarana komunikasi antar warga paguyuban, namun saying disayang hanya berumur 6 kali penerbitan. Semula disambut baik, terutama dari New York.

Reuni tahun 2001 dilaksanakan di Tawangmangu, beberapa tamu kehormatan ikut menyemarakkan pertemuan diantaranya, Ibu mertua Oom Wipro, dan kaka Ibu Helena. Sebenarnya Ibu mertua Oom Wipro yang paling sering ikut serta. Suatu bukti bahwa paguyuban kita bukan paguyuban eksklusive. Walau kita berlum memiliki AD/RT tapi secara fleksibl lita menerima warga dari mana saja.

Reuni 2003 diadakan di Bukit Soka, SALATIGA. Untuk reuni 2003 ini panitia Jakarta mencatat calon peserta dari keluarga Eyang ABIOED kakung, tentu akan kita sambut dengan hangatnya persaudaraan. Bapak MOEDJADI sudah pernah hadir pada pertemuan di kediaman Oom HARRY, Joglo, Jakarta pada 9 November 2003 yang lalu.

Reuni tahun 2005 dilaksanakan di Wisma Duta Wacana, KALIURANG. pada reuni tersebut semakin banyak wajah-wajah baru, diantaranya keluarga besar Eyang HARDJO dan keluarga besar Eyang TASMINAH. Suatu kebahagiaan tersendiri bagi kita. Diharapkan pada reuni berikutnya semakin banyak yang hadir.

Dari tahun ke tahun, pertemuan yang diawali di Cipanas tahun 1983, hingga akhirnya membuahkan sebuah paguyuban yang unik, kiranya akan berlanjut selama mungkin. Makin sering bertemu, makin menghangatkanpersaudaraan dan menurut seorang tokoh Surabaya, siapa yang paling rajin ikut reuni KOSOREDJAN bakal panjang umur. Apa alasannya…? Akan kita tanyakan di reuni yang akan dating (yang jelas sih ketemu sedulur-sedulur jadi seneng, ingat masa muda / nostalgia, dll…)

DIRGAHAYU PAGUYUBAN JO REKOSO. Sampai bertemu pada reuni-reuni berikutnya. Tuhan memberkati kita semua.

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan mengisi komentar dengan sopan, singkat, padat, dan jelas.

 
http://www.emocutez.com